﷽
Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala
Masjid Al-Aziz Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung
Kitab Ushul Sunnah - Imam Ahmad bin Hambal.
https://www.youtube.com/live/Ai57x7Shj6E?si=_gue1zc2uMItVDgV
Sumber Akidah adalah Hadist Rasulullah.
Pokok-pokok Akidah adalah :
1. Berpegang teguh pada ajaran para sahabat Rasulullah dan mengikuti mereka.
Hadist :
أَصْدَقُ الحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرُ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah (Al-Qur’an), dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad, dan seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan (dalam agama), dan setiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah kesesatan. (HR. Muslim no. 867)
Definisi sahabat Rasulullah menurut Ibnu Hajar Al-Asqolani :
1) Pernah bertemu dengan Rasulullah.
2) Beriman pada Rasulullah.
3) Mati dalam keislamannya.
Meskipun sebelumnya pernah kafir / murtad.
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍۙ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُۖ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَآ أَبَدًاۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung. (At-taubah 100)
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para sahabat), kemudian yang datang setelah mereka (tabi'in), kemudian yang datang setelah mereka (tabi'ut tabi'in). (Shahih al-Bukhari, no. 3651, Shahih Muslim, no. 2533)
Kewajiban kita pada para sahabat :
1. Wajib mencintai mereka.
حُبُّ الْأَنْصَارِ مِنَ الْإِيمَانِ، وَبُغْضُهُم مِنَ النِّفَاقِ
Mencintai kaum Anshar adalah bagian dari iman, dan membenci mereka adalah bagian dari kemunafikan.(Shahih al-Bukhari, no. 17 & Shahih Muslim, no. 75)
2. Mendoakan para sahabat.
3. Memuji mereka dan tidak mencela mereka.
لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا، مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ
Janganlah kalian mencela para sahabatku! Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya salah seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar Gunung Uhud, maka itu tidak akan menyamai satu mud (takaran tangan) yang mereka infakkan, bahkan tidak pula setengahnya. (Shahih al-Bukhari, no. 3673)
Karena mencela sahabat : 1)Mencela Allah 2)Mencela Nabi 3)Mencela Agama Islam 4)Mencela mahluk Allah.
4. Berpegang teguh kepada ajaran Rasulullah dengan pemahaman para sahabat.
وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ ٱلْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِۦ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا
Dan barang siapa menentang Rasul setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dipilihnya itu dan Kami masukkan dia ke dalam Jahannam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali.(QS. An-Nissa 115)
Mengapa harus mengikuti para sahabat Rasulullah dalam beragama :
1. Allah dan Rasuluullah memuji para sahabat.
2. Sahabat adalah orang yang paling paham agama Islam.
3. Sahabat adalah orang yang paling semangat mengamalkan agama Islam.
Bagaimana mewujudkan berpegang teguh kepada Al Qur'an dan Hadist dengan pemahaman para sahabat Rasulullah :
1. Dengan cara mencintai Al Qur'an, hadist dan Atsar para Sahabat Rasulullah.
2. Dengan mentaati setiap perintah dan larangan.
3. Dengan cara mengilmui Al Qur'an, Hadist dan Atsar para sahabat.
4. Mengagungkan Al Qur'an, Hadist dan Atsar para Sahabat Rasulullah.
5. Meyakini bahwasanya tidak ada hidayah kecuali melalui Al Qur'an, Hadist dan Atsar para sahabat Rasulullah.
6. Memahami Al Qur'an dan Hadits sesuai dengan pemahaman para sahabat, pemahaman diluar pemahaman tersebut adalah bathil.
7. Tegar dan istiqamah mempertahankan Al Qur'an, Hadist sesuai pemahaman para sahabat sampai akhir hayat.
2. Meninggalkan kebid'ahan, dan setiap bid'ah adalah sesat.
أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي، وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ، تَمَسَّكُوا بِهَا، وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ**، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat (kepada pemimpin), meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Sesungguhnya barang siapa yang hidup sepeninggalku nanti, maka dia akan melihat banyak perpecahan. Maka hendaklah kalian berpegang pada sunnahku dan sunnah Khulafa’ ar-Rasyidin yang mendapat petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya, dan gigitlah ia dengan gigi geraham (النَّوَاجِذ).'
Dan jauhilah perkara-perkara baru (dalam agama), karena setiap bid'ah adalah kesesatan.HR. (Abu Dawud no. 4607, at-Tirmidzi no. 2676)
Menjauhi bid'ah termasuk didalamnya dalam perkara :
1. Akidah.
2. Amalan.
3. Ucapan.
Kaidah menurut ulama :
Hukum asal dalam masalah agama adalah haram sampai ada dalil yang menghalalkannya, adapun hukum asal dalam masalah dunia adalah halal sampai ada dalil yang mengharamkannya.
Mengapa Rasulullah melarang bid'ah, dampak negatif dari bid'ah :
1. Menuduh Islam belum sempurna. (Al Maidah 3)
2. Menuduh Rasulullah berkhianat / menyembunyikan syariat.
3. Menjadikan tandingan bagi Allah, karena yang berhak membuat syariat hanya Allah. (Ash-Shura 21)
4. Menyebabkan perpecahan umat.
5. Mematikan Sunnah.
6. Lebih dicintai Iblis dari maksiat, karena pelaku maksiat menyadari kesalahannya, sedangkan pelaku bid'ah tidak, bahkan meyakini yang dilakukan adalah ibadah.
Sebab tergelincir kedalam bid'ah :
1. Kejahilan / kebodohan.
2. Adanya tokoh-tokoh agama yang jahil.
3. Adat dan khurafat yang bertentangan dengan syari'at yang dipertahankan.
4. Mengikuti hawa nafsu (ahlul ahwa).
5. Berpaling dari pemahaman para sahabat.
6. Tasyabbuh / meniru orang-orang kafir.
Kaidah-kaidah dalam memahami masalah bid'ah :
1. Hukum asal dalam ibadah adalah terlarang sampai ada dalil syariat.
أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأُمُورِ دُنْيَاكُمْ
Kalian lebih mengetahui tentang urusan dunia kalian.(HR. Muslim no. 2363)
2. Tidak ada bid'ah dalam urusan agama yang baik, setiap bid'ah dalam urusan agama adalah kesesatan.
3. Sederhana dalam sunnah lebih baik daripada semangat dan banyak dalam bid'ah.
4. Niat yang baik tidak merubah perkara bid'ah menjadi baik. Karena syarat diterimanya amal adalah ikhlas dan ittiba.
5. Adanya perbedaan pendapat dikalangan ulama tidak boleh dijadikan alasan untuk melakukan perbuatan-perbuatan bid'ah. Karena perbedaan pendapat bukanlah hujjah, hujjah adalah dari Al Qur'an dan hadits.
6. Tersebarnya kebid'ahan ditengah masyarakat tidak menunjukkan bolehnya.
Barakallahu fiikum
Wa jazakumullahu khair.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Pokok - Pokok Akidah (Bagian 3)
﷽ Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala Masjid Al-Aziz Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung Kitab Ushul Sunnah - Imam A...
-
intitle:"index of" "/usernames" intext:"-----BEGIN CERTIFICATE-----" ext:txt intitle:"index of" ...
-
﷽ This is just a 5 minutes article on howto install Anydesk on Debian based Linux (Kali/Parrot/Ubuntu). # Update and preparation : $ s...
No comments:
Post a Comment