Wednesday, May 7, 2025

Kitab Al-Wasiyyah Ash-Shughra (Bag. 2)

 


Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala


Masjid Al-Aziz  Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung


https://www.youtube.com/live/dNlq9yx2tt4


Dosa-dosa bisa terhapus dengan beberapa faktor berikut:


(1) Taubat.


(2) Istighfar tanpa taubat, karena Allah terkadang mengampuni seseorang atas doanya (meminta ampun) meskipun belum bertaubat (belum menyesal dan belum berhenti).[9] Jika taubat dan istighfar terkumpul maka ia sempurna.


(3) Amal sholih sebagai pelebur dosa baik dari :


a) Amalan penghapus dosa yang telah ditentukan kafarahnya seperti kafarahnya orang yang jima pada bulan ramadhan demikian juga orang zhihar (menyamakan istri dengan punggung ibunya).

b) Amalan penghapus dosa yang tidak ditentukan kafarahnya.


Amal sholeh terbagi menjadi 2 :

1) Amalan-amalan pelebur dosa yang khusus, contohnya : puasa berturut-turut untuk yang jima pada siang hari bulan ramadhan.

2) Amalan-amalan pelebur dosa yang umum, contohnya : sholat 5 waktu, sholat Jum'at ke Jum'at berikutnya, duduk pada majelis ilmu, membaca doa kafaratul majelis, puasa arafah, sujud, thawaf.


Ilmu yang bermanfaat membuahkan rasa takut kepada Allah, maka tujuan menuntut ilmu adalah agar menambah ketakwaan pada Allah. Tanda ilmu yang bermanfaat menurut para ulama :

1. Membuahkan rasa takut pada Allah.

2. Membuahkan amal shaleh.

3. Mengingatkan kita kepada kematian.

4. Semakin baik adab dan ahlaknya.

5. Mengikis 2 jenis penyakit dalam hati (syubhat dan syahwat).

6. Ilmu tersebut menjadikan kita berlapang dada dan sayang terhadap manusia.


Dan ketahuilah bahwa perhatian dengan masalah ini termasuk hal yang sangat dibutuhkan sekali oleh manusia, karena  manusia semenjak baligh, khususnya di zaman ini saat Islam lemah, menyerupai Jahiliyyah dari sebagian segi sehingga manusia yang tumbuh diantara ahli ilmu dan agama saja bisa  tercemar oleh perkara jahiliyyah dalam beberapa hal, lantas  bagaimana dengan selainnya ?.


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

لَتَتَّبِعُنَّ سُنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ، حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَدَخَلْتُمُوهُ

قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى؟

قَالَ: فَمَنْ؟


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Sungguh kalian akan mengikuti jejak orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, hingga seandainya mereka masuk ke lubang dhabb (sejenis biawak), niscaya kalian akan mengikutinya."

Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud itu adalah Yahudi dan Nasrani?"

Beliau menjawab: "Lalu siapa lagi?"


Sumber Hadis:

Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari (no. 7320) dan Muslim (no. 2669) dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu.


Penting bagi kita untuk mengenali dan menghindari perilaku jahiliyyah.


قَالَ سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ رَحِمَهُ اللَّهُ:

"مَنْ فَسَدَ مِنْ عُلَمَائِنَا فَفِيهِ شَبَهٌ مِنَ الْيَهُودِ، وَمَنْ فَسَدَ مِنْ عُبَّادِنَا فَفِيهِ شَبَهٌ مِنَ النَّصَارَى."


Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah berkata:

"Barang siapa yang rusak dari kalangan ulama kita, maka dia menyerupai orang-orang Yahudi. Dan barang siapa yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita, maka dia menyerupai orang-orang Nasrani."


Orang yahudi dikenal dalam Al-Qur’an sebagai kaum yang memiliki ilmu, tetapi tidak mengamalkannya. Sedangkan orang nasrani dikenal sebagai kaum yang beribadah dan beramal, tetapi tidak berdasarkan ilmu yang benar.


Ilmu yang paling penting adalah ilmu yang dapat menjernihkan hati kita dari kotoran hati (syubhat dan syahwat) baik bagi orang awam maupun bagi penuntut ilmu.


Beberapa penyakit yang banyak menimpa penuntut ilmu untuk diwaspadai :

1. Riya', maka untuk menghindarinya sedapat mungkin menyembunyikan amal shaleh.

2. Ghibah.

3. An Namimah (adu domba).

4. Al Kibr (sombong), maka untuk menghindarinya dengan bersikap tawadhu.

5. Dzalim (melampaui batas).

6. Al Hasad (iri), maka untuk menghindarinya hendaknya menekan rasa hasadnya.

7. Tidak mengamalkan ilmunya.

8. Berfatwa tanpa ilmu.

9. Berburuk sangka.

10. Debat kusir.


Barakallahu fiikum

Wa jazakumullahu khair.

Kitab Al-Wasiyyah Ash-Shughra (Bag. 2)

  ﷽ Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala Masjid Al-Aziz  Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung https://www.youtube.com/li...