Sunday, August 10, 2025

Bangun Keluarga dari Nol

 ﷽

📌 Bangun Keluarga dari Nol
👤 Ustadz Mufy Hanif Thalib, Lc — hafizhahullah

“Keluarga kokoh tak lahir dari kebetulan… mari kita bangun dari nol, dengan bimbingan ilmu dan iman.”

🗓 Ahad Pagi
16 Safar 1447H / 10 Agustus 2025
⏰ 09.00 WIB – selesai
📍 Masjid Al-Aziz, Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung

https://www.youtube.com/live/RQBhKAXvvOE?si=PdZ8zJ7TZMEt6Ype

Ada 4 poin yang menjadi landasan kajian :

1. Kita semua harus sadar tujuan penciptaan kita (untuk beribadah). 
Menikah adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (Adz-Dzariyat 56).

2. Kebahagiaan dan kesuksesan yang hakiki adalah masuk surga.
فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
"Maka barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia memperoleh kemenangan. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya."
(Ali ‘Imran ayat 185).
Kalimat 'mata' pada ayat diatas bermakna 'terbatas' sehingga semua kenikmatan yang ada hanyalah sementara.

3. Kita harus meyakini bahwa dunia adalah jembatan menuju akhirat.
Perkataan Ali bin Abu Thalib:

إِنَّ الدُّنْيَا قَدْ رَحَلَتْ مُدْبِرَةً، وَإِنَّ الآخِرَةَ قَدْ أَقْبَلَتْ مُشْمِرَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ، وَلَا تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلَا حِسَابَ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلَا عَمَلَ.
"Sesungguhnya dunia telah pergi menjauh, dan akhirat telah datang mendekat, dan masing-masing dari keduanya memiliki pengikut. Maka jadilah kalian pengikut akhirat, dan jangan menjadi pengikut dunia. Sesungguhnya hari ini adalah (waktu untuk) beramal tanpa hisab, sedangkan besok adalah hisab tanpa amal."
Hadist Rasulullah :
مَا لِي وَمَا لِلدُّنْيَا، إِنَّمَا مَثَلِي وَمَثَلُ الدُّنْيَا كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ، ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
"Apa urusanku dengan dunia ini? Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan dunia hanyalah seperti seorang pengendara yang berteduh di bawah pohon, lalu ia pergi dan meninggalkannya."
(Imam Ahmad - Musnad Ahmad 2748)

4. Berlomba-lomba mengejar akhirat.
Menikah adalah ibadah dan menikah adalah bagian ibadah, dan ibadah yang panjang waktunya dan merupakan anjuran :
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
(رواه البخاري رقم 5066، ومسلم رقم 1400)
"Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian mampu (menanggung pernikahan), maka hendaklah ia menikah, karena menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barangsiapa belum mampu, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu menjadi perisai baginya."

Salah satu jalan yang dapat menjadi pendukung masuk surga adalah menikah, 
Harta yang baik disimpan dirumah :
1. Lisan yang selalu berdzikir.
2. Hati yang pandai bersyukur.
3. Istri yang membantu suaminya untuk selalu taat pada Allah.
خَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
(رواه مسلم رقم 1467)
"Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah."

Apakah tujuan menikah : 
1. Nikah adalah fitrah manusia, untuk memenuhi kebutuhan asasi manusia.
2. Membentengi ahlak, budi pekerti dan menundukkan pandangan.
3. Membangun dan menegakkan rumah tangga yang islami (sesuai syariat).
4. Meningkatkan ibadah kepada Allah.
قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيَأْتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ، وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ؟ فَقَالَ: أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ، أَكَانَ عَلَيْهِ وِزْرٌ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلَالِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ. وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ
Mereka (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah salah seorang di antara kami mendatangi istrinya untuk menyalurkan syahwatnya lalu ia mendapatkan pahala?” Beliau bersabda, “Bagaimana menurut kalian jika ia meletakkannya pada yang haram, bukankah ia berdosa? Demikian pula jika ia meletakkannya pada yang halal, maka ia mendapatkan pahala. Dan pada kemaluan salah seorang di antara kalian terdapat sedekah.”
دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ، وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ، أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ
“Satu dinar yang engkau nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang engkau nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang engkau sedekahkan kepada orang miskin, dan satu dinar yang engkau nafkahkan kepada keluargamu — yang paling besar pahalanya adalah yang engkau nafkahkan kepada keluargamu.”
(HR. Muslim)
5. Memperoleh keturunan yang Sholeh.
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Ya Tuhanku, anugerahilah aku (seorang anak) yang termasuk orang-orang shalih.” (As-Saffat: 100)
النَّصُّ العَرَبِيّ :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
"إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ"
(رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
“Apabila manusia meninggal, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)

Kriteria pasangan Wanita untuk dinikahi :
النص العربي :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ :
«تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ »
(رواه البخاري ومسلم)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ beliau bersabda:
“Wanita dinikahi karena empat perkara : karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah yang beragama, niscaya engkau akan beruntung.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Kriteria pasangan Pria untuk dinikahi :
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ…
“Jika datang kepadamu orang yang kamu ridai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia... Jika tidak, akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang luas.” 
(HR. Tirmidhi 1084) 

Langkah - langkah memilih pasangan Wanita shalihah :
1. Lihat dari cara berpakaian, tidak terlihat lekuk tubuhnya.
2. Baik akhlaknya, lihat kehidupan sosialnya.
3. Menjaga lisan.
4. Tidak bermudah-mudahan dengan laki-laki bukan mahram.
5. Berbakti kepada orang tua.
6. Berbuat baik dengan tetangganya.
7. Cari yang bapaknya mengendalikan rumah tangga.
8. Utus Ibu untuk melihat calon menantunya.

Mencari pasangan menurut ulama :
1. Cari yang baik agamanya.
2. Sekufu / sebanding dalam hal kedudukan, agama, dan nasab. Adapun secara syariat menurut Imam Syafii sebanding dalam ¹agama, ²nasab, ³kemerdekaan, ⁴pekerjaan, ⁵terlepas dari aib & ⁶kekayaan, sehingga setara dalam keagamaan dan status sosial.
3. Mencari yang enak dipandang, tujuan dari syariat nadzhor (melihat calon pasangan) dan ta'aruf.
عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ:
إِذَا أَحَدُكُمْ أَعْجَبَتْهُ الْمَرْأَةُ فَوَقَعَتْ فِي قَلْبِهِ فَلْيَعْمِلْ إِلَى امْرَأَتِهِ فَلْيُوَاقِعْهَا فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ
Jika salah seorang dari kalian dibuat terpesona oleh seorang wanita sehingga menimbulkan keinginan di hatinya, maka hendaklah ia mendatangi (hubungan suami-istri dengan) istrinya, karena hal itu akan menolak apa yang ada dalam dirinya.(H.R. Muslim)

Barakallahu fiikum
Wa jazakumullahu khair.

Bangun Keluarga dari Nol

 ﷽ 📌 Bangun Keluarga dari Nol 👤 Ustadz Mufy Hanif Thalib, Lc — hafizhahullah “Keluarga kokoh tak lahir dari kebetulan… mari kita bangun da...